Semakin banyaknya banjir yang terjadi di wilayah-wilayah di Indonesia, pembuatan biopori juga semakin ditekankan. Memang, Langkah ini sudah sangat tepat untuk mengatasi masalah banjir di Indonesia. Biopori sendiri merupakan lubang yang dibuat di tanah dengan tujuan untuk menyerap air kebih efektif.

Kenapa Pembuatan Biopori Dapat Mengatasi Banjir?

Ada beberapa alasan kenapa biopori termasuk solusi alternatif dalam mengatasi masalah banjir:

  1. Menyerap Air Hujan dengan Cepat

Dengan lubang resapan ini, air hujan yang jatuh ke tanah dapat terserap dengan lebih cepat. Bahkan, sampah organik dalam lubang biopori adalah makanan cacing tanah. Jadi, cacing dalam lubang itu akan membuat terowongan kecil dalam tanah saat menuju lubang yang isinya sampah organik. Hal inilah yang membuat tanah lebih cepat menyerap air.

  1. Meningkatkan Kapasitas Tanah untuk Menampung Air

Terowongan kecil buatan cacing tanah meningkatkan luas permukaan tanah. Tentunya, ini membuat kapasitas tanah meningkat dalam menampung air. Tak hanya itu, lubang biopori ini bisa meningkatkan luas bidang resapan hingga 40x lipat.

  1. Dapat Dibuat Meski di Lahan Terbatas

Biopori dapat dibuat di mana saja, termasuk di lahan yang sempit sekalipun selama lahan itu ada di area terbuka dan terkena air hujan. Misalnya adalah tempat parkir, sekitar pohon, halaman rumah, atau tempat terbuka lain.

Jika pembuatan biopori dilakukan di setiap kantor, rumah, dan bangunan lain, air hujan tidak akan meluap dan terjadi banjir.

Langkah-langkah Pembuatan Biopori

Sebelum mulai membuat lubang biopori, Anda harus mencari lahan yang cocok dulu. Biasanya, biopori dibuat di tempat-tempat yang sering terjadi genangan air seperti dataran terendah di halaman rumah atau kantor. Setelah menentukan lahannya, ikuti Langkah-langkah di bawah ini:

Pertama, basahi dulu permukaan tanah supaya mudah untuk digali. Setelah itu, buatlah lubang tanah dengan alat penggali seperti linggis. Kemudian, teruslah menggali hingga kedalamannya mecapai sekitar 1 meter. Lalu, siapkanlah pipa yang berdiameter 10 cm atau lebih besar. Selanjutnya, masukkanlah pipa tadi ke lubang yang telah Anda buat.

Jika Anda ingin juga menyuburkan tanah, masukkan saja sisa makanan ke dalam pipa tadi agar memicu ulat yang nantinya mengubah sisa-sisa makanan jadi pupuk kompos. Misalnya adalah sisa sayuran dan buah-buahan. Terakhir, tutuplah pipa tadi menggunakan penutup. Jangan lupa untuk melubangi tutup tersebut lebih dulu supaya air bisa masuk dengan mudah.

Nah, itulah penjelasan tentang resiko banjir yang kerap mengancam berbagai wilayah di Indonesia beserta cara mengatasinya. Pembuatan biopori dinilai efektif mencegah banjir. Tak ketinggalan, Nestle juga ikut berperan aktif dalam mencegah banjir dengan terlibat dalam aliansi PRAISE, pengadaan program BERSIH, dan Upaya untuk mengurangi pembuangan limbah pabrik.